Ruben Dias Murka Usai Man City Kalah dari Newcastle. Malam dingin di St James’ Park berubah jadi ujian berat bagi skuad biru langit setelah kalah 2-1 dari Newcastle United di pekan ke-12 Liga Utama Inggris, Sabtu 22 November 2025. Harvey Barnes jadi pahlawan tuan rumah dengan brace-nya—gol pertama di menit ke-63 dan kedua di menit ke-70 usai sontek bola di kotak penalti—sementara Rúben Dias sempat samakan kedudukan lewat sundulan dari sepak pojok di menit ke-68. Kekalahan ini hentikan tren positif City usai dua kemenangan beruntun, selipkan mereka ke posisi ketiga klasemen dengan 25 poin, tertinggal empat dari pemuncak. Sorotan utama jatuh pada Dias, bek tengah andalan yang tampak murka pasca-laga atas keputusan kontroversial VAR yang biarkan gol kemenangan Barnes berdiri, meski ada dugaan pelanggaran pada kiper Gianluigi Donnarumma. “Kita harus buat ini masuk akal. Apa yang kita izinkan sekarang?” tanyanya ke media, nada suaranya campur frustrasi dan kebingungan. Reaksinya ini bukan sekadar emosi sesaat, tapi panggilan untuk kejelasan aturan di kompetisi yang semakin ketat. INFO CASINO
Jalannya Pertandingan yang Penuh Kontroversi: Ruben Dias Murka Usai Man City Kalah dari Newcastle
Babak pertama berlangsung ketat, dengan City kuasai bola 68 persen tapi gagal ubah dominasi jadi gol. Mereka ciptakan 17 tembakan, termasuk peluang emas Erling Haaland yang diblok Tino Livramento, sementara Donnarumma—baru pulih dari cedera—selamatkan tim dari serangan balik Newcastle. Skor 0-0 hingga turun minum, meski City tuntut dua penalti: satu atas pelanggaran Fabian Schar pada Phil Foden dan satu lagi soal tangan Malick Thiaw, keduanya diabaikan VAR. Babak kedua meledak di menit ke-63: Bruno Guimarães umpan akurat ke Barnes yang tembakkan bola ke pojok bawah, buka skor. City balas cepat via sundulan Dias dari umpan sudut, samakan 1-1. Tapi kegembiraan tak lama: hanya tujuh menit kemudian, corner Newcastle berujung scramble di kotak penalti, Barnes sontek bola usai dorong Donnarumma—gol yang jadi pusat badai setelah review VAR panjang. City protes keras soal pelanggaran, tapi wasit Sam Barrott biarkan berdiri. Sisa waktu dipenuhi tekanan tamu, tapi pertahanan Magpies kokoh hingga akhir. Statistik akhir: penguasaan 58-42 untuk City, tapi efisiensi Newcastle unggul—dua gol dari sembilan tembakan.
Kemurkaan Rúben Dias Pasca-Laga: Ruben Dias Murka Usai Man City Kalah dari Newcastle
Rúben Dias, yang cetak gol penyama kedudukan pertamanya di liga sejak Desember 2021, tak bisa sembunyikan kegeramannya. Ia langsung dekati wasit untuk tuntut penjelasan, lalu ungkapkan di wawancara: “Dulu ini pelanggaran jelas, tapi sekarang katanya boleh. Orang bilang saya cari alasan, tapi bukan begitu—Newcastle lebih baik malam ini dan pantas menang karena lebih klinis.” Fokus murkanya pada build-up gol kedua Barnes: dorongan pada Donnarumma yang ia anggap tak adil, terutama setelah City kehilangan dua penalti potensial. “Kita butuh aturan yang jelas! Apa artinya ini?” tambahnya, seolah tantang liga untuk klarifikasi. Ini bukan pertama kalinya Dias tunjukkan sisi vokalnya—musim lalu ia kritik keputusan serupa kontra Arsenal. Meski akui kekalahan pantas, ia tegas: “Kami punya banyak peluang, tapi harus lebih tajam. Tapi keputusan seperti ini bikin bingung.” Reaksinya ini jadi sorotan, redakan tekanan dari Pep Guardiola yang bilang “semua baik-baik saja” meski sempat berdebat dengan pemain lawan di lorong.
Dampak Kekalahan bagi City dan Posisi Klasemen
Kekalahan ini sengat dalam bagi City, yang kini turun ke posisi ketiga di bawah Chelsea, tertinggal empat poin dari Arsenal—rival yang bisa perlebar jarak jadi tujuh jika menang atas Tottenham Minggu ini. Di klasemen, 25 poin dari 12 laga masih solid, tapi tren buruk pasca-jeda internasional jadi pengingat kerentanan: lini depan cetak 24 gol liga tapi tumpul malam itu, hanya empat tembakan tepat sasaran dari 17 upaya. Moral skuad terpukul, terutama bek seperti Dias yang harus tanggung beban pertahanan yang kebobolan dua kali. Bagi Newcastle, tiga poin ini angkat Eddie Howe capai 100 kemenangan sebagai pelatih—momen manis yang redakan ancaman degradasi, naik ke peringkat 14 dengan 15 poin. Dampak luas: City tekanan di perburuan gelar, dengan ujian berikutnya kunjungan ke Bayer Leverkusen di Liga Juara Eropa Selasa nanti. Guardiola akui performa “sangat baik secara umum,” tapi kritik finishing: “Kami harus cetak lebih banyak.” Secara keseluruhan, ini ubah dinamika papan atas, buat persaingan makin sengit.
Kesimpulan
Kekalahan 2-1 dari Newcastle dan kemurkaan Rúben Dias jadi pukulan telak bagi City yang sedang kejar gelar. Dorongan pada Donnarumma yang lolos VAR bukan alasan utama, tapi panggilan Dias untuk kejelasan aturan tunjukkan frustrasi yang lebih dalam soal konsistensi liga. Dengan musim panjang di depan—termasuk duel krusial dan Eropa—Guardiola harus ubah kekecewaan ini jadi motivasi. Newcastle beri pelajaran: efisiensi bisa kalahkan dominasi. Bagi Dias, golnya beri harapan, tapi murkanya ingatkan skuad untuk lebih tangguh. Fans City butuh kesabaran; saatnya bukti di lapangan, bukan perdebatan. Sepak bola tak kenal belas, dan St James’ Park malam ini jadi pengingat itu.
