Skip to content

Elektrikernotdienst Berita Olahraga Harian

Elektrikernotdienst adalah link berita olahraga harian yang memberikan update terbaru mengenai seputar sepak bola

Menu
  • Sample Page
Menu
kenapa-persib-dan-persija-selalu-ricuh

Kenapa Persib dan Persija Selalu Ricuh

Posted on May 6, 2025 by admin

Kenapa Persib dan Persija Selalu Ricuh. Persaingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta bukan hanya tentang dua klub sepak bola yang berasal dari kota besar di Indonesia. Rivalitas ini telah melewati batas pertandingan biasa dan sering kali memicu gesekan di luar lapangan. Banyak orang bertanya, kenapa setiap kali kedua tim ini bertemu, atmosfernya cenderung memanas hingga berujung kericuhan. Untuk menjawabnya, perlu ditelusuri dari berbagai aspek: sejarah, identitas, sosial budaya, dan peran suporter.

Rivalitas Lama yang Terus Membara

Persib dan Persija adalah dua klub legendaris dalam sejarah sepak bola Indonesia. Keduanya telah eksis sejak era perserikatan, yaitu sebelum kompetisi profesional seperti Liga 1 digelar. Sejak awal, laga antara keduanya memang selalu penuh gengsi. Persija sebagai representasi ibu kota, sementara Persib menjadi simbol kebanggaan masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung dan sekitarnya. Pertemuan mereka selalu dinanti, tetapi juga kerap menegangkan.

Rivalitas ini tidak lepas dari prestasi yang saling menyalip sepanjang dekade. Ketika Persija berjaya, Persib tentu tak ingin kalah. Ketika Persib bangkit, tekanan kembali pada Persija. Persaingan di klasemen dan dalam hal jumlah trofi menciptakan suasana kompetitif yang tinggi. Namun, alih-alih hanya sebatas di lapangan, tensi ini merembet ke luar stadion.

Faktor Suporter dan Identitas Kultural

Dua kelompok suporter utama, The Jakmania dari Jakarta dan Bobotoh dari Bandung, memainkan peran besar dalam rivalitas ini. Keduanya memiliki basis massa yang besar dan fanatik. Setiap kelompok merasa menjadi representasi dari harga diri kotanya. Dalam beberapa dekade terakhir, adu yel-yel, spanduk, hingga ejekan di media sosial memicu tensi yang melampaui batas rivalitas sehat.

Tidak jarang gesekan antar suporter berujung kekerasan. Sejumlah insiden tragis bahkan memakan korban jiwa, yang pada akhirnya memperkeruh hubungan antarkelompok pendukung. Ini juga membuat laga antara Persib dan Persija kerap dimainkan tanpa penonton tim tamu, demi menghindari bentrokan yang lebih besar.

Selain itu, terdapat juga faktor identitas budaya yang menambah rumitnya situasi. Jakarta sebagai ibu kota sering dianggap lebih dominan, sementara Bandung memiliki kebanggaan tersendiri sebagai pusat budaya Sunda. Sentimen ini, jika tidak dikelola dengan bijak, bisa berubah menjadi sumber konflik.

Media dan Ekspektasi Publik

Peran media dan komentar-komentar dari tokoh-tokoh sepak bola juga turut memperbesar rivalitas ini. Setiap kali laga antara Persib dan Persija akan digelar, pemberitaan cenderung bersifat membakar semangat, dan kadang memperkuat narasi permusuhan. Ini menambah beban emosional di kalangan pemain maupun suporter.

Eskalasi rivalitas juga dipengaruhi oleh ekspektasi besar dari publik. Laga klasik ini selalu dianggap lebih dari sekadar pertandingan tiga poin. Setiap kesalahan pemain, keputusan wasit, atau tindakan di lapangan bisa menjadi pemicu amarah.

Upaya Perdamaian yang Belum Konsisten

Beberapa upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok suporter sebenarnya sudah dilakukan. Ada momen di mana perwakilan Jakmania dan Bobotoh saling bertemu, berdialog, bahkan membuat kampanye damai. Namun, upaya tersebut belum mampu mengakar kuat di lapisan suporter garis keras yang masih memelihara rasa dendam atau permusuhan.

Tanpa edukasi suporter yang konsisten dan dukungan dari semua pihak, termasuk federasi, klub, aparat keamanan, dan media, potensi kericuhan akan tetap mengintai setiap laga klasik ini.

Penutup: Kenapa Persib dan Persija Selalu Ricuh

Persib dan Persija akan selalu menjadi dua kutub kuat dalam sepak bola Indonesia. Rivalitas keduanya bisa menjadi aset besar jika dikelola dengan sportif dan dewasa. Namun, jika tidak dibingkai dalam semangat fair play dan perdamaian, potensi ricuh akan terus menghantui setiap pertemuan. Masa depan rivalitas ini tergantung pada seberapa besar semua pihak mau bekerja sama untuk menjadikan sepak bola sebagai ajang persatuan, bukan permusuhan.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Category: Uncategorized

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Celana Pendek dalam Sepak Bola
  • Bagaimana Cara Melakukan Spin Move Dalam Sepak Bola
  • Perkembangan Sepak Bola di Eropa
  • Kenapa Persib dan Persija Selalu Ricuh
  • Apa yang Membuat Kylian MbappĂ© Begitu Cepat di Lapangan?

Link Terkait

JAPAN168

JAGO168

RUBIKSLOT

TIMUR99

VEGAS969

DRAGON969

SASTOTO

SIDO247

© 2025 Elektrikernotdienst Berita Olahraga Harian | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme