Casemiro Sebut Neymar Masih Pemain Terbaik di Dunia. Pada 12 November 2025, Casemiro, gelandang andalan Manchester United, kembali jadi sorotan dengan pujian bombastis untuk Neymar Jr. Di acara wawancara timnas Brasil jelang kualifikasi Piala Dunia 2026, sang pemain Brasil berusia 33 tahun itu sebut rekan setim lamanya sebagai “pemain terbaik jauh di atas yang lain” jika kondisi fisiknya prima. Pernyataan ini muncul di tengah debat panas soal apakah Neymar layak dipanggil ke skuad Carlo Ancelotti, terutama setelah cedera beruntun bikin ia absen hampir dua tahun. Casemiro tak hanya puji skill, tapi juga bela gaya hidup Neymar yang sering dikritik. Saat Brasil siapkan diri hadapi laga krusial lawan Argentina akhir bulan, kata-kata ini tambah bensin ke api persiapan tim Samba. Di usia 40-an karirnya, apakah Neymar masih punya tempat? Atau ini sekadar nostalgia dari duo Santos lama? Mari kita kupas lebih dalam dukungan hangat Casemiro yang bikin penggemar Brasil berdebat sengit. BERITA BOLA
Hubungan Lama Casemiro-Neymar: Dari Remaja ke Bintang Global: Casemiro Sebut Neymar Masih Pemain Terbaik di Dunia
Casemiro dan Neymar punya ikatan yang lebih dari sekadar rekan timnas—itu persahabatan sejak remaja. Casemiro kenal Neymar sejak sang winger berusia 12 tahun di akademi Santos, saat ia sendiri masih bergulat di Sao Paulo. “Saya lihat dia dari kecil, selalu beda, selalu spesial,” ujar Casemiro di wawancara itu, sambil ingat masa awal karir mereka di timnas U-17 Brasil 2009. Saat itu, Neymar sudah jadi pusat perhatian dengan dribel ajaibnya, sementara Casemiro bangun fondasi defensif yang kokoh. Mereka juara Piala Dunia U-17 bersama, dan itu jadi batu loncatan: Neymar ke Barcelona, Casemiro ke Real Madrid.
Di level senior, duet mereka di timnas Brasil tak terhitung prestasinya—dari semifinal Konfederasi 2013 hingga final Copa America 2021. Casemiro sering jadi pelindung Neymar di lini tengah, hentikan serangan balik lawan agar winger itu bebas ciptakan sihir. Musim panas lalu, saat Brasil kalah dari Argentina di final Copa, Casemiro sebut Neymar sebagai “jiwa tim” meski absen cedera. Hubungan ini tak pudar meski jarak: Casemiro di Inggris, Neymar di Arab Saudi sejak 2023. Pernyataan terbaru ini bukan kejutan—ia mirip dukungan Casemiro saat bela Neymar dari tuduhan diving di Piala Dunia 2018. Di mata Casemiro, Neymar bukan cuma pemain; ia ikon yang bentuk era emas Brasil pasca-Pele.
Pernyataan Kontroversial: Bela Gaya Hidup dan Skill Tak Tertandingi: Casemiro Sebut Neymar Masih Pemain Terbaik di Dunia
Inti pujian Casemiro ada di pembelaan tegas soal gaya hidup Neymar yang sering jadi sasaran. “Dia selalu sangat berbeda, dan itu privilege main bersamanya,” katanya, sindir kritik yang bilang pesta dan tato Neymar ganggu fokus. Casemiro bandingkan dengan bintang lain seperti Cristiano Ronaldo atau Karim Benzema, yang disebutnya “hebat tapi tak selevel Neymar saat prima.” Ia tekankan, jika fit, Neymar “pemain terbaik sepanjang masa” untuk Brasil—lebih dari Vinicius Jr. atau Rodrygo yang sedang naik daun. Ini respons atas debat internal timnas: Ancelotti ragu panggil Neymar karena cuma 30 laga dua tahun terakhir, tapi Casemiro bilang, “Jika saya harus pilih, dia yang pertama.”
Pernyataan ini picu gelombang: penggemar Brasil di media sosial ramai dukung, dengan hashtag #Neymar2026 trending. Tapi kritikus bilang ini nostalgia—Neymar, dengan 79 gol timnas, memang legenda, tapi cedera ACL 2023 dan operasi pergelangan kaki bikin ia absen panjang. Casemiro tak abaikan itu; ia sebut Neymar butuh contoh seperti Lionel Messi, yang di usia 38 masih dominan di MLS dan timnas Argentina. “Messi tunjukkan cara jaga diri di akhir karir,” tambahnya, saran halus agar Neymar lebih disiplin. Di Santos, Neymar baru main tiga laga musim ini, tapi assist krusial lawan tim lokal tunjukkan kelasnya belum pudar. Casemiro, yang sendiri hadapi kritik performa di United, paham tekanan—ia bilang, “Kita tak boleh lupakan yang bikin kita juara dulu.”
Implikasi untuk Timnas Brasil: Debat Seleksi Ancelotti Menuju 2026
Dukungan Casemiro ini langsung pengaruhi dinamika timnas Brasil menuju Piala Dunia 2026. Ancelotti, pelatih sejak Juli 2024, bangun skuad muda dengan Vinicius sebagai kapten baru, tapi tekanan dari veteran seperti Casemiro bikin seleksi panas. Brasil sudah lolos kualifikasi Grup CONMEBOL dengan delapan poin unggul, tapi laga November lawan Argentina dan Uruguay jadi ujian. Jika Neymar dipanggil, ia bisa duet dengan Endrick di depan—kombinasi pengalaman dan kecepatan yang Casemiro impikan. Tapi risiko cedera tinggi: Neymar absen 70 persen laga sejak 2022, dan Ancelotti lebih suka Ederson atau Paqueta di posisi kreatif.
Ini juga soroti transisi Brasil: generasi Neymar-Casemiro juara Konfederasi 2019, tapi gagal di Copa 2024 semifinal. Casemiro, kontraknya habis Juni 2026, mungkin main WC terakhir—ia ingin Neymar ikut untuk “tutup cerita indah.” Pengamat bilang, pernyataan ini dorong Ancelotti pertimbangkan comeback Neymar Januari, terutama setelah tes medis sukses Oktober. Di level klub, Neymar mulai latihan penuh di Santos, dan Casemiro janji “pantau dari jauh.” Implikasinya besar: jika Neymar fit, Brasil punya senjata rahasia di turnamen 48 tim; jika tidak, Casemiro mungkin dituduh campur tangan. Debat ini bikin persiapan lebih hidup—tim Samba butuh bukan cuma skill, tapi juga hati.
Kesimpulan
Pernyataan Casemiro sebut Neymar masih pemain terbaik dunia jadi pengingat manis soal ikatan lama dan talenta abadi di sepak bola Brasil. Dari nostalgia remaja di Santos hingga bela gaya hidup di tengah kritik, dukungan ini tak hanya puji skill, tapi juga dorong Neymar bangkit untuk Piala Dunia 2026. Ancelotti pegang keputusan akhir, tapi kata-kata Casemiro tambah bobot—ia ingatkan bahwa legenda seperti Neymar tak tergantikan jika fit. Di tengah transisi timnas, ini janji cerita emosional: apakah Neymar kembali ciptakan sihir di Amerika Utara, atau jadi babak penutup? Bagi penggemar, ini harapan: Brasil tak pernah kekurangan bintang, asal mereka bersatu. Casemiro, dengan bijaknya, tunjukkan sepak bola bukan soal umur, tapi passion yang tak pudar. Kita tunggu saja, apakah 2026 jadi panggung comeback Neymar yang epik.
