Total 3 Laga Menyeramkan yang Menanti Liverpool. Liverpool, sang juara bertahan Liga Inggris, menghadapi periode paling mencekam di akhir 2025. Pada 31 Oktober ini, Arne Slot dan anak asuhnya duduk nyaman di puncak klasemen dengan selisih enam poin, tapi tiga laga beruntun yang menanti bisa ubah segalanya. Dimulai dari tandang ke markas Manchester City pada 8 November, dilanjut laga Liga Champions kontra Real Madrid di Anfield seminggu kemudian, dan ditutup derby Merseyside melawan Everton di Goodison Park pada 22 November. Ketiga pertandingan ini tak hanya soal poin, tapi juga ujian mental dan fisik di tengah jadwal padat. City lagi haus balas dendam, Madrid penuh bintang, dan Everton selalu bikin derby jadi neraka. Slot bilang timnya siap, tapi tak ada yang ragu: ini minggu-minggu yang bisa bikin atau hancurkan musim The Reds. REVIEW KOMIK
Duel Neraka di Etihad: Liverpool vs Manchester City: Total 3 Laga Menyeramkan yang Menanti Liverpool
Pertama, Liverpool harus bertamu ke Etihad Stadium pada 8 November, laga yang langsung jadi sorotan musim ini. City, yang finis runner-up musim lalu, lagi dalam mode balas dendam setelah kalah tipis di Anfield awal musim. Pep Guardiola punya skuad hampir lengkap—Haaland pulih dari cedera tulang kering, Rodri mulai latihan ringan, dan De Bruyne siap orkestrasi serangan. Liverpool, di sisi lain, masih tanpa Trent Alexander-Arnold yang cedera hamstring sejak September, meski Conor Bradley tampil solid sebagai pengganti. Slot rencanakan formasi 4-3-3 dengan Szoboszlai dan Mac Allister kuasai lini tengah, tapi tekanan pressing City bisa bikin Mohamed Salah kesulitan di sayap.
Sejarah tanding mereka bikin laga ini menyeramkan: dari lima pertemuan terakhir, City menang tiga, termasuk kekalahan 4-0 Liverpool musim lalu. Tapi Slot punya catatan bagus—ia kalahkan City di pramusim. Kunci kemenangan? Disiplin bertahan, seperti saat mereka bobol gawang Villa 3-1 pekan lalu. Jika Liverpool curi poin di sini, jarak enam poin ke City bisa melebar jadi sembilan, hampir mustahil dikejar. Tapi kekalahan? Bisa picu krisis kepercayaan diri jelang laga Eropa. Suporter The Kop sudah siap rayakan jika menang, tapi Guardiola takkan kasih ampun—ia bilang, “Ini laga yang menentukan segalanya.”
Pertarungan Juara Eropa: Liverpool vs Real Madrid: Total 3 Laga Menyeramkan yang Menanti Liverpool
Tak sempat napas panjang, Liverpool langsung hadapi Real Madrid di Liga Champions pada 15 November di Anfield. Ini laga pembuka fase liga untuk keduanya, dengan Madrid sebagai tamu yang paling ditakuti di grup. Carlo Ancelotti bawa skuad monster: Mbappe cetak delapan gol musim ini, Vinicius Jr. dalam performa puncak, dan Bellingham siap hantam eks klubnya. Liverpool lolos fase grup musim lalu tanpa kekalahan, tapi Madrid juara bertahan dengan rekor 10 kemenangan beruntun di Eropa. Slot harus atur rotasi cerdas—mungkin istirahatkan Salah atau Nunez setelah laga City, sambil andalkan Darwin Nunez yang lagi tajam dengan lima gol.
Yang bikin menyeramkan adalah atmosfer Anfield, tapi juga absen potensial Alisson Becker jika cedera ringan ototnya kambuh. Madrid unggul pengalaman di laga besar, seperti saat mereka kalahkan Bayern di semifinal tahun lalu. Liverpool punya senjata sendiri: kecepatan sayap dengan Luis Diaz dan Harvey Elliott, plus pengalaman Slot dari Eredivisie di mana ia kalahkan tim besar. Jika menang, ini jadi pernyataan kuat sebagai calon juara Eropa; kekalahan bisa bikin posisi grup goyah, apalagi dengan laga tandang ke Inter Milan nanti. Slot tegas: “Kami tak takut siapa pun, tapi harus sempurna 90 menit.” Laga ini bisa jadi malam ajaib atau mimpi buruk bagi penggemar.
Derby yang Selalu Panas: Liverpool vs Everton
Puncak ketiga laga ini adalah derby Merseyside kontra Everton pada 22 November di Goodison Park—pertemuan yang selalu bawa emosi meluap. Everton, di posisi tengah klasemen, lagi dalam tren buruk dengan empat kekalahan beruntun, tapi derby beda cerita. Di bawah Sean Dyche, mereka main fisik dan set-piece mematikan, seperti saat hampir imbangi Liverpool 2-2 musim lalu. Liverpool dominan historis—menang 15 dari 20 derby terakhir—tapi Goodison selalu sulit, dengan suporter Toffees yang bikin Anfield kalah gaduh.
Slot hadapi dilema rotasi: laga ini setelah jeda internasional, di mana Salah dan Van Dijk dipanggil timnas, berisiko capek. Everton punya senjata seperti Calvert-Lewin yang tajam di udara, dan jika mereka cetak gol dini, tekanan mental bisa hantam Liverpool. Kemenangan di sini tak hanya tambah tiga poin, tapi juga moral booster jelang Desember yang padat. Kekalahan? Bisa picu kritik tajam ke Slot, apalagi dengan rivalitas abadi yang bikin setiap sentuhan jadi berita. Dyche bilang, “Derby tak ada favorit,” dan itu bener—Liverpool menang 1-0 tipis musim lalu berkat gol telat. Laga ini soal gairah lebih dari taktik.
Kesimpulan
Tiga laga menyeramkan ini—City, Madrid, Everton—jadi ujian terberat Liverpool di November 2025. Dari tekanan Etihad hingga emosi Goodison, Slot harus buktiin skuadnya siap level elit. Dengan posisi puncak klasemen, kemenangan di ketiganya bisa bikin gelar Liga Inggris aman, sementara hasil buruk picu keraguan. Tapi The Reds punya DNA juara: Salah dengan 10 gol musim ini, pertahanan solid Van Dijk, dan Slot yang tenang. Ini bukan akhir dunia jika tersandung, tapi peluang emas untuk dominasi. Penggemar Anfield sudah siap bernyanyi—semoga lagu kemenangan bergema tiga kali. Di sepak bola, momen seperti ini yang bikin juara abadi.
