Legenda MU Ini Soroti Pemain yang Bikin Liverpool Kalah. Liverpool baru saja rasakan pukulan telak di Selhurst Park, di mana Crystal Palace balikkan start sempurna mereka di Premier League 2025/26. Kekalahan 2-1 pada 27 September kemarin, dengan gol penentu Eddie Nketiah di menit ke-97, bikin The Reds kehilangan posisi tak terkalahkan setelah tujuh kemenangan beruntun. Arne Slot, yang bawa Liverpool juara musim lalu, kini hadapi kritik karena tim gagal manfaatkan dominasi—mereka punya 62 persen penguasaan bola tapi cuma satu tembakan tepat sasaran. Di tengah kekecewaan fans Anfield, legenda Manchester United ikut angkat suara. Gary Neville, analis Sky Sports yang dikenal blak-blakan, soroti satu pemain sebagai biang kerok utama: Virgil van Dijk. Saat komentari laga itu, Neville bilang performa kapten Liverpool ini jadi titik lemah yang bikin Palace bisa curi poin di detik-detik akhir. Dengan Liverpool masih puncak klasemen tapi Arsenal cuma dua poin di belakang, kekalahan ini tambah tekanan jelang UCL lawan Galatasaray malam ini. Neville, rival abadi dari Merseyside, tak segan tusuk luka—momen yang bikin derby emosional tambah panas. BERITA BASKET
Siapakah Legenda MU Tersebut: Legenda MU Ini Soroti Pemain yang Bikin Liverpool Kalah
Gary Neville bukan sembarang legenda Manchester United; ia ikon yang wakili era keemasan Setan Merah di bawah Sir Alex Ferguson. Lahir 1975 di Bury, Neville debut 1992 dan main 602 kali buat United, sapu delapan gelar Premier League, tiga UCL, dan puluhan trofi lain. Bek kanan tangguh ini dikenal mental baja—selalu tantang lawan, termasuk Liverpool yang ia anggap musuh bebuyutan. Pensiun 2011, Neville langsung jadi analis top: komentator Sky Sports sejak 2011, co-host Overlap podcast, dan kolumnis The Overlap. Ia sering kritik tajam, tapi adil—seperti puji Liverpool juara 2025 sambil sindir United lagi limbung. Neville punya sejarah panas sama Liverpool: pernah tabrak fans mereka pasca-derby, dan komentarnya soal “Liverpool hearts sinking” pas Arsenal menang akhir pekan kemarin bikin fans Merseyside geram. Tapi, di usia 50, ia tetep suara berpengaruh—pengikutnya jutaan di X, dan pendapatnya sering jadi headline. Sorotannya ke van Dijk ini khas Neville: fokus detail taktikal, bukan cuma skor.
Siapakah Pemain yang Dimaksud Oleh Legenda MU Tersebut
Pemain yang disorot Gary Neville adalah Virgil van Dijk, kapten Liverpool dan bek tengah terbaik dunia selama bertahun-tahun. Lahir 1991 di Breda, Belanda, van Dijk gabung Liverpool 2018 dari Southampton dengan biaya £75 juta—rekor bek waktu itu. Sejak itu, ia ubah pertahanan The Reds: bantu menang UCL 2019, Premier League 2020, dan gelar liga 2025. Total 302 penampilan, 24 gol, plus clean sheet impresif—Liverpool cuma kebobolan 0,8 gol per laga saat ia starter. Van Dijk andalan timnas Belanda, capai final Euro 2024 meski cedera hamstring ganggu musim lalu. Musim ini, ia starter di semua laga liga, tapi performa agak naik-turun: duel udara menang 65 persen (turun dari 78 persen musim lalu), dan passing akurat 89 persen. Neville pilih van Dijk karena momen krusial lawan Palace: saat set-piece akhir, ia gagal blok Nketiah yang cetak gol dari umpan silang. Ini bukan pertama; Neville bandingkan dengan blunder van Dijk di final UCL 2018 lawan Real Madrid, di mana ia keliatan lambat. Di usia 34, van Dijk tetep pilar, tapi Neville bilang “ia yang bikin tim rentan di akhir.”
Kenapa Pemain Ini Menjadi Alasan Utama Kalahnya Liverpool
Neville soroti van Dijk sebagai alasan utama karena kegagalan pertahanan set-piece jadi kunci kekalahan. Palace cetak gol kedua dari corner di menit 97, di mana van Dijk—sebagai kapten dan pemimpin belakang—gagal organisir marking. Statistik bilang Liverpool kebobolan 40 persen gol dari set-piece musim ini, naik dari 25 persen musim lalu, dan van Dijk kalah tiga duel udara lawan Palace. Neville bilang di Sky Sports post-match: “Virgil harusnya lebih baik; ia yang biarin ruang buat Nketiah. Liverpool dominan, tapi satu kesalahan kapten bikin semuanya sia-sia.” Ini tambah parah karena Liverpool lagi kuat: Mohamed Salah cetak equalizer di menit 87 via Chiesa assist, tapi van Dijk tak bisa cegah counter balik. Neville bandingkan dengan kekalahan United dulu: “Bek kayak dia harus sempurna di laga tandang; hari ini, ia bikin tim hati berdegup kencang.” Arne Slot akui pasca-laga: “Kita bagus, tapi set-piece harus diperbaiki.” Dengan Arsenal dan City ngejar, blunder van Dijk ini bisa biaya poin berharga—apalagi ia absen tiga laga musim lalu gara-gara cedera, bikin Liverpool goyah.
Kesimpulan: Legenda MU Ini Soroti Pemain yang Bikin Liverpool Kalah
Sorotan Gary Neville ke Virgil van Dijk pasca-kekalahan Liverpool lawan Crystal Palace jadi pengingat betapa rapuhnya tim juara di momen krusial. Legenda United ini, dengan mata tajam dari pengalaman derbinya, tunjuk blunder set-piece van Dijk sebagai titik lemah yang bikin tiga poin lepas. Liverpool tetep favorit juara, tapi dengan jadwal padat UCL dan liga, Slot harus perbaiki isu ini cepat—mungkin rotasi Ibrahima Konate lebih sering. Bagi fans Anfield, ini tamparan: van Dijk legenda, tapi usia tak ampuni kesalahan. Neville? Ia senyum puas, tapi sepak bola adil—siapa tahu derby nanti balas dendam. Yang pasti, laga malam ini lawan Galatasaray jadi tes: apakah The Reds bangkit, atau hati tetep “sinking” seperti kata Neville.
