Jadon Sancho Disebut Sebagai Transfer Gagal MU. Jadon Sancho, nama yang pernah dielu-elukan sebagai salah satu talenta terbaik Eropa, kini menjadi sorotan karena label “transfer gagal” yang melekat padanya di Manchester United. Pemain sayap berusia 25 tahun ini didatangkan dengan harapan besar pada 2021, namun perjalanannya di Old Trafford jauh dari ekspektasi. Kini, setelah menjalani beberapa kali peminjaman dan akhirnya bergabung dengan Aston Villa pada musim 2025/2026, banyak yang mempertanyakan mengapa Sancho tidak mampu memenuhi potensinya di United. Apa yang membuatnya dicap gagal, dan adakah peluang baginya untuk bangkit? Mari kita ulas lebih dalam kisah perjalanan Sancho dan apa yang bisa dilakukan untuk mengembalikan sinarnya. BERITA TOGEL
Mengenal Pemain Jadon Sancho
Jadon Sancho lahir pada 25 Maret 2000 di London, Inggris. Ia memulai kariernya di akademi Watford sebelum pindah ke Manchester City, lalu membuat keputusan berani untuk bergabung dengan Borussia Dortmund pada 2017. Di Dortmund, Sancho menjelma menjadi bintang dengan mencatatkan 50 gol dan 64 assist dalam 137 penampilan, menjadikannya salah satu pemain sayap paling menjanjikan di Eropa. Kecepatan, dribel memukau, dan visi permainannya membuatnya diperebutkan banyak klub top, termasuk Manchester United, yang akhirnya mengeluarkan £73 juta untuk membawanya kembali ke Inggris pada 2021.
Sancho juga menjadi bagian penting Timnas Inggris, meski sering kali hanya sebagai pelapis. Dengan gaya bermain yang eksplosif dan kemampuan menciptakan peluang, ia diharapkan menjadi pilar serangan United. Namun, setelah tiba di Old Trafford, performanya jauh dari harapan, dan kini ia menjalani peminjaman ketiganya dalam dua tahun, kali ini ke Aston Villa, setelah sebelumnya dipinjamkan ke Dortmund dan Chelsea.
Kenapa Dia Disebut Sebagai Pemain Dengan Transfer Gagal
Label “transfer gagal” melekat pada Sancho karena ketidakmampuannya memenuhi ekspektasi besar yang menyertai biaya transfer £73 juta. Di United, ia hanya mencetak 12 gol dan 6 assist dalam 82 penampilan, angka yang jauh dari produktivitasnya di Dortmund. Beberapa faktor berkontribusi pada kegagalannya. Pertama, konflik dengan mantan pelatih Erik ten Hag pada 2023, yang berujung pada pengasingannya dari tim utama, merusak kepercayaan dirinya. Insiden ini membuatnya dipinjamkan kembali ke Dortmund pada Januari 2024, di mana ia tampil lebih baik tetapi tidak cukup untuk mengamankan tempat di United.
Kedua, Sancho kesulitan beradaptasi dengan intensitas dan tekanan Premier League. Gaya permainannya yang mengandalkan dribel dan ruang terbuka kurang cocok dengan sistem taktis United yang sering kali kaku di bawah Ten Hag. Selain itu, persaingan dengan pemain seperti Marcus Rashford dan Antony membuatnya sulit mendapatkan menit bermain konsisten. Di musim 2024/2025, Sancho dipinjamkan ke Chelsea, di mana ia mencatatkan 5 gol dan 10 assist dalam 41 laga, tetapi klub London itu memilih membayar penalti £5 juta daripada mempermanenkannya karena masalah gaji. Kini, di bawah pelatih baru Ruben Amorim, Sancho tidak masuk rencana utama, dan peminjaman ke Aston Villa menjadi bukti bahwa United belum melihat potensi penuhnya.
Bagaimana Caranya Agar Jadon Sancho Bisa Bersinar di MU
Meski dicap gagal, Sancho masih memiliki peluang untuk bangkit, meskipun kemungkinan besar tidak lagi di United. Namun, jika ia ingin membuktikan diri, ada beberapa langkah yang perlu diambil. Pertama, ia harus menemukan kembali kepercayaan dirinya. Performa impresifnya di Dortmund menunjukkan bahwa ia mampu bersinar di lingkungan yang mendukung. Bermain secara reguler di Aston Villa bisa menjadi langkah awal untuk mengembalikan ritme permainannya.
Kedua, Sancho perlu meningkatkan adaptasinya terhadap tekanan Premier League. Ia harus lebih agresif dalam duel, lebih cepat dalam pengambilan keputusan, dan lebih klinis di depan gawang. Ketiga, ia harus menunjukkan konsistensi. Di Chelsea, ia menunjukkan kilasan kemampuan dengan kontribusi gol dan assist, tetapi inkonsistensi membuatnya tidak dipermanenkan. Terakhir, komunikasi dengan pelatih dan manajemen klub sangat penting. Konflik dengan Ten Hag menjadi pelajaran bahwa sikap profesional dan kerja sama dengan pelatih akan membantu kariernya. Jika United memutuskan untuk memberinya kesempatan lagi, Sancho harus memanfaatkan setiap menit bermain untuk membuktikan bahwa label “gagal” tidak sepenuhnya benar.
Kesimpulan: Jadon Sancho Disebut Sebagai Transfer Gagal MU
Jadon Sancho datang ke Manchester United dengan harapan besar, tetapi perjalanannya di Old Trafford penuh liku, membuatnya dicap sebagai salah satu transfer gagal klub. Konflik dengan pelatih, kesulitan adaptasi, dan tekanan besar menjadi faktor utama di balik performa mengecewakannya. Namun, di usia 25 tahun, Sancho masih memiliki waktu untuk membalikkan persepsi ini. Dengan peminjaman ke Aston Villa, ia memiliki kesempatan untuk menemukan kembali performa terbaiknya, seperti yang pernah ia tunjukkan di Dortmund. Jika mampu meningkatkan konsistensi, mentalitas, dan adaptasinya, Sancho bisa membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar label “transfer gagal.” Akankah ia bersinar lagi, atau kisahnya di United benar-benar telah berakhir? Hanya waktu yang akan menjawab.
