Banyak Tiket Terjual Menjelang Indonesia vs Arab Saudi. Menjelang laga krusial Timnas Indonesia kontra Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, euforia penjualan tiket mencapai puncaknya. Pertandingan dijadwalkan Rabu malam WIB, 8 Oktober 2025, di King Abdullah Sports City, Jeddah, dengan kapasitas 60 ribu kursi yang kini hampir habis terjual. Hanya kurang dari satu persen tiket tersisa di platform resmi seperti StubHub, sementara harga mulai dari 4 dolar AS untuk posisi shortside hingga 85 dolar untuk kategori premium. Antusiasme ini tak hanya dari fans Saudi yang haus kemenangan kandang, tapi juga ribuan suporter Garuda yang terbang ke Jeddah, ciptakan suasana seperti final Piala Dunia. Patrick Kluivert sebut dukungan ini jadi booster mental skuad, sementara Hervé Renard akui tekanan tambah adrenalin. Dengan tayang di RCTI dan Vision+, laga ini diprediksi tarik jutaan mata, dan penjualan tiket yang meledak tunjukkan sepak bola Asia makin bergengsi. BERITA TERKINI
Antusiasme Fans Saudi dan Gelombang Suporter Indonesia: Banyak Tiket Terjual Menjelang Indonesia vs Arab Saudi
Penjualan tiket meledak sejak dibuka dua minggu lalu, dengan kategori 1 dan 2 langsung ludes di hari pertama. Fans Saudi, yang rekor kandangnya tak terkalahkan enam laga terakhir, banjiri stadion untuk tebus dendam kekalahan 2-0 November lalu. Ribuan jersey hijau hijauan terlihat di sekitar Jeddah, dan grup suporter seperti Ultras Saudi rencanakan koreografi khusus untuk dukung Saleh Al-Shehri bobol gawang Maarten Paes. Harga tiket premium 85 dolar tak halangi mereka, karena laga ini bagian dari ambisi lolos ketiga beruntun ke Piala Dunia—sesuatu yang bikin semangat membara.
Di sisi lain, suporter Indonesia tak mau kalah. Sekitar 2.000 fans Garuda sudah beli tiket via Viagogo dan Ticombo, dengan section 119 dan 114 tinggal lima kursi saja. Kelompok seperti Viking Indonesia cabut pagi ini dari Jakarta, bawa spanduk “Garuda di Jeddah” dan nyanyian “Indonesia Tanah Airku”. Euforia ini viral di media sosial, dengan tagar #GarudaJeddah trending sejak 1 Oktober. Bahkan, turis sepak bola dari Eropa ikut beli tiket murah 4 dolar untuk saksikan duel taktisi Kluivert-Renard. Antusiasme ini tak cuma soal jumlah, tapi juga warna: stadion bakal campur hijau Saudi dan merah Garuda, ciptakan atmosfer panas yang bikin laga lebih hidup.
Dampak Ekonomi Lokal dan Strategi Penjualan Tiket: Banyak Tiket Terjual Menjelang Indonesia vs Arab Saudi
Penjualan tiket yang melonjak berdampak langsung ke ekonomi Jeddah. Hotel sekitar stadion penuh 90 persen, dengan tarif naik 30 persen sejak pengumuman laga—dari 100 ke 130 dolar per malam. Restoran Arab dan kafe internasional ramai pesan grup, sementara toko suvenir jual ribuan jersey Saudi dan scarf Garuda. Federasi Sepak Bola Saudi (SAFF) untung besar, dengan estimasi pendapatan tiket capai 3 juta dolar dari 60 ribu kursi, meski harga dasar 17 dolar untuk section 114. Ini bagian dari strategi AFC untuk dorong pariwisata sepak bola, mirip sukses Qatar 2022.
Platform tiket seperti Webook dan Grintahub pintar manfaatkan hype: promo bundling tiket plus tur stadion seharga 100 dolar laku keras, sementara resale di StubHub naik 20 persen harga asli. PSSI Indonesia juga fasilitasi fans lewat agen resmi, hindari tiket palsu yang sempat marak di penjualan online. Dampaknya, laga ini bukan cuma olahraga, tapi booster ekonomi—dari transportasi bandara King Abdulaziz yang tambah penerbangan khusus hingga vendor makanan yang siapkan menu halal Indo-Saudi. Kluivert bilang, “Dukungan fans ini bikin kami merasa di rumah,” meski away.
Persiapan Stadion dan Langkah Keamanan untuk Keramaian
Dengan tiket hampir habis, King Abdullah Sports City buru-buru siapkan segalanya. Stadion berkapasitas 60 ribu ini tambah 500 petugas keamanan, kolaborasi polisi Saudi dan tim PSSI untuk jaga suporter Garuda di section khusus. Fasilitas VIP lengkap dengan AC dan layar LED, sementara area fan zone buka pukul 18.00 WIB untuk konser pra-laga. Cuaca Jeddah yang panas 35 derajat ditangani dengan misting system di tribun, pastikan kenyamanan 2.000 fans Indonesia yang terbang 10 jam.
Keamanan jadi prioritas utama: scan biometrik di gerbang, larangan bendera provokatif, dan patroli drone untuk pantau kerumunan. SAFF koordinasi dengan FIFA untuk patuhi protokol, termasuk zona netral untuk media 192 jurnalis yang datang. Persiapan ini tunjukkan Jeddah siap jadi tuan rumah level dunia, meski tekanan tinggi dari euforia penjualan tiket. Renard sebut, “Fans kami siap jadi pemain ke-12,” sementara Idzes dari Garuda harap dukungan tandang bikin kejutan.
Kesimpulan
Penjualan tiket yang meledak menjelang Indonesia vs Arab Saudi jadi bukti sepak bola Asia lagi naik daun, dengan euforia fans campur dampak ekonomi dan persiapan matang stadion. Dari ribuan suporter Garuda yang banjiri Jeddah hingga strategi penjualan cerdas, laga ini lebih dari tiga poin—ia pesta global di Grup B. Malam Rabu nanti, King Abdullah Sports City bakal bergemuruh, dan Garuda punya kans ukir sejarah. Suporter siap, skuad siap—mari saksikan mimpi Piala Dunia 2026 lahir di sana.