Alejandro Garnacho Diprediksi Tidak Masuk Skuad Argentina. Dunia sepak bola Argentina kembali diramaikan oleh spekulasi seputar pemanggilan pemain muda berbakat, Alejandro Garnacho. Sayap lincah asal Spanyol yang bermain untuk klub Inggris itu diprediksi tak masuk skuad Timnas Albiceleste untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November ini, melawan Paraguay dan Peru. Pengumuman skuad oleh pelatih Lionel Scaloni pada 6 November 2025 tak menyertakan nama Garnacho, meski ia sempat jadi harapan baru di Copa America lalu. Ini jadi pukulan bagi penggemar yang lihat potensinya sebagai pewaris Lionel Messi di sisi sayap kiri. Alasan utama? Performa inkonsisten di klub dan preferensi Scaloni pada opsi lain seperti Valentin Barco dan Facundo Panichelli yang baru dipanggil. Di usia 21 tahun, Garnacho sudah cetak delapan gol musim ini, tapi absennya dari panggilan ini picu perdebatan: apakah ini sinyal panjang atau cuma rotasi sementara? Bagi Timnas Argentina yang lagi dominan di kualifikasi, keputusan ini soroti dinamika pemilihan—di mana talenta muda harus bukti diri lebih keras untuk rebut tempat di skuad juara dunia. MAKNA LAGU
Latar Belakang Karier Garnacho di Timnas Argentina: Alejandro Garnacho Diprediksi Tidak Masuk Skuad Argentina
Alejandro Garnacho lahir di Madrid dari ayah Argentina dan ibu Spanyol, tapi pilih wakili negara ayahnya sejak usia muda. Ia debut untuk Timnas U-20 pada 2022, cetak gol krusial di Piala Dunia U-20 yang bawa Argentina juara. Itu jadi tiket ke tim senior: Scaloni panggil ia untuk kualifikasi akhir 2023, di mana Garnacho langsung tampil impresif dengan assist lawan Ekuador. Puncaknya di Copa America 2024, di mana ia starter di semifinal dan final, bantu Argentina pertahankan gelar dengan gol penentu di perempat final lawan Ekuador. Total, ia sudah main 12 kali untuk senior, cetak tiga gol dan empat assist—angka solid untuk pemula. Tapi, musim 2025 di klub Inggris berjalan naik-turun: awal cemerlang dengan hat-trick lawan tim rival, tapi cedera hamstring Oktober lalu bikin ia absen empat laga. Kembali, performanya oke tapi tak konsisten—hanya dua gol dari enam starter. Scaloni, yang kenal Garnacho dari akademi Atletico Madrid, selalu puji kecepatannya, tapi tekankan butuh kedewasaan taktik. Latar ini jelaskan kenapa prediksi absennya tak mengejutkan: di skuad penuh bintang seperti Messi, Dybala, dan Lautaro Martinez, Garnacho harus saingi posisi dengan veteran seperti Nicolas Gonzalez yang cedera tapi prioritas. Pengalaman ini mirip Julian Alvarez dulu—harus bukti diri bertahun-tahun sebelum jadi inti.
Situasi Terkini Pengumuman Skuad dan Alasan Scaloni: Alejandro Garnacho Diprediksi Tidak Masuk Skuad Argentina
Pengumuman skuad 6 November 2025 jadi momen krusial: Scaloni panggil 26 nama untuk laga tandang ke Paraguay 14 November dan Peru 19 November, dengan fokus pertahankan posisi puncak kualifikasi CONMEBOL. Enzo Fernandez dari Chelsea masuk, begitu juga Barco dari Strasbourg dan Panichelli—talenta muda yang lagi on fire di liga Prancis. Garnacho? Absen total, meski ia sudah pulih cedera dan starter di laga klub akhir pekan. Alasan resmi? Scaloni bilang di konferensi pers, “Kami pilih pemain dalam kondisi prima dan cocok rotasi, terutama lini sayap yang sudah padat.” Pengamat seperti Juan Pablo Varsky sebut ini soal inkonsistensi: Garnacho cetak gol spektakuler, tapi sering hilang di 70 menit laga, beda dengan Barco yang lebih stabil. Ada juga faktor taktikal—Scaloni suka sayap kiri yang bisa bertahan, dan Garnacho masih lemah di duel satu lawan satu belakang. Ini bukan pertama: ia absen dua panggilan kualifikasi sebelumnya karena alasan serupa. Situasi ini picu reaksi: legenda Argentina seperti Hernan Crespo kritik Garnacho “butuh diturunkan ke bumi” karena sikap sombong pasca-gol viral. Tapi, Scaloni tegas bela, “Ia masa depan, tapi sekarang saatnya belajar dari bangku.” Dengan Argentina tak terkalahkan di kualifikasi, keputusan ini terasa aman—tapi buat Garnacho, ini tekanan tambahan untuk bukti diri di klub sebelum Desember.
Prospek Garnacho dan Dampak bagi Timnas Argentina
Prediksi Garnacho absen ini bukan akhir karier internasionalnya, tapi ujian kesabaran. Di usia 21, ia punya waktu tiga musim lagi sebelum Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. Prospek positif: jika ia konsisten di klub—target 15 gol musim ini—Scaloni pasti panggil lagi, terutama dengan pensiun Messi yang dekat. Ia bisa rebut posisi Gonzalez yang sering cedera, atau duet dengan Alvarez di depan. Dampak bagi Timnas? Skuad tanpa Garnacho tetap kuat: Fernandez atur tempo, Barco tambah kedalaman sayap, dan Messi—jika fit—jadi pusat. Tapi, jangka panjang, Argentina butuh regenerasi—Garnacho tipe pemain eksplosif yang hilang sejak generasi 90-an. Kritik dari mantan pemain seperti Crespo sebut ia “terlalu bergantung keberuntungan”, tapi pengamat optimis: pengalaman absen ini bisa matangkan mentalnya, seperti yang dialami Enzo Fernandez pasca-Chelsea awal. Di kualifikasi, Argentina targetkan kemenangan telak tanpa ia, tapi kehadirannya bisa tambah variasi serangan balik. Secara keseluruhan, ini cerita klasik: talenta muda Argentina harus lewati “ujian Scaloni” untuk jadi bintang—dan Garnacho, dengan bakat alaminya, punya peluang besar bangkit lebih kuat.
Kesimpulan
Spekulasi Alejandro Garnacho tak masuk skuad Argentina November 2025 jadi babak menarik dalam perjalanan kariernya. Dari latar debut gemilangnya, alasan taktikal Scaloni yang tegas, hingga prospek cerah ke depan, semuanya tunjukkan bahwa absen ini bukan hukuman, tapi dorongan berkembang. Di usia muda, Garnacho punya modal besar: kecepatan, kreativitas, dan warisan Argentina yang kaya. Scaloni tak salah pilih skuad sementara, tapi dunia bola tahu—pemain seperti ia tak bisa diabaikan lama. Bagi Albiceleste, ini kesempatan tes kedalaman tanpa mengorbankan dominasi kualifikasi. Dan buat Garnacho? Waktunya fokus klub, cetak gol, dan tunggu panggilan berikutnya. Mungkin, saat Piala Dunia 2026 tiba, ia bukan lagi prediksi—tapi starter andalan. Sepak bola Argentina selalu penuh kejutan, dan kisah Garnacho baru mulai.
