Alasan Utama Penyebab Kekalahan MU dari Man City. Derby Manchester pada 14 September 2025 menjadi mimpi buruk bagi Manchester United, yang takluk 0-3 dari Manchester City di laga pekan ke-4 Premier League 2025/2026. Kekalahan telak ini tidak hanya memperpanjang dominasi City atas rival sekota, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang performa United di bawah asuhan Ruben Amorim. Apa yang membuat United begitu rapuh di laga ini, dan langkah apa yang harus diambil untuk bangkit? Artikel ini akan mengupas waktu dan tempat pertandingan, faktor-faktor penyebab kekalahan, serta hal-hal yang perlu diperbaiki United untuk kembali menjadi tim papan atas. BERITA BOLA
Kapan dan Dimana Pertandingan Ini Digelar
Pertandingan Derby Manchester antara Manchester City dan Manchester United berlangsung pada Sabtu, 14 September 2025, pukul 15:00 waktu setempat di Etihad Stadium, Manchester. Laga ini merupakan bagian dari pekan ke-4 Premier League musim 2025/2026 dan disaksikan oleh lebih dari 53.000 penonton yang memenuhi stadion. Cuaca cerah dan lapangan yang prima menciptakan kondisi ideal untuk sepak bola cepat, namun United gagal memanfaatkan situasi tersebut. Etihad, yang dikenal sebagai kandang kokoh City, kembali menjadi tempat di mana United kesulitan mencuri poin, melanjutkan tren buruk mereka dalam beberapa tahun terakhir di markas rival.
Apa yang Membuat MU Bisa Dibantai Oleh Man City
Kekalahan 0-3 United dari City disebabkan oleh beberapa faktor kunci. Pertama, lini tengah United kalah kelas dalam menghadapi pressing dan kreativitas City. Trio lini tengah United—Bruno Fernandes, Manuel Ugarte, dan Noussair Mazraoui—gagal mengimbangi Rodri dan Tijjani Reijnders, yang mengontrol tempo permainan dengan penguasaan bola hingga 65%. City memanfaatkan kelemahan ini untuk membangun serangan, dengan gol Phil Foden (menit ke-18) dan dua gol Erling Haaland (menit ke-24 dan 68) menjadi bukti ketajaman mereka.
Kedua, lini belakang United tampak rapuh tanpa Lisandro Martinez, yang masih absen karena cedera ACL. Matthijs de Ligt dan Leny Yoro, meski berbakat, terlihat kewalahan menghadapi kecepatan Jeremy Doku dan insting gol Haaland. Koordinasi yang buruk di antara bek United membuat City leluasa menciptakan peluang. Ketiga, kiper Altay Bayindir, yang menggantikan Andre Onana, tampil kurang meyakinkan, terutama saat gagal mengantisipasi umpan silang Doku untuk gol pertama.
Keempat, pendekatan taktis Ruben Amorim dengan formasi 3-4-2-1 tidak berhasil meredam permainan City. United sering kehilangan bola di area berbahaya, memungkinkan City melancarkan serangan balik cepat. Terakhir, mentalitas tim United terlihat goyah setelah kebobolan gol pertama, dengan kurangnya respons agresif untuk membalikkan keadaan, berbeda dengan City yang terus menekan hingga akhir laga.
Apa Saja yang Perlu Diperbaiki MU Agar Bisa Menjadi Tim Kuat Lagi
Untuk bangkit dari kekalahan ini dan kembali menjadi tim kuat, United perlu fokus pada beberapa aspek. Pertama, Amorim harus memperbaiki organisasi lini tengah. Pemain seperti Ugarte perlu meningkatkan intensitas dan akurasi passing untuk mengatasi tekanan lawan. Kedua, pertahanan harus lebih solid, terutama dengan kembalinya Martinez, yang bisa memberikan kepemimpinan dan ketenangan di lini belakang. Pelatihan intensif untuk meningkatkan koordinasi antar bek juga krusial.
Ketiga, United perlu menemukan ritme serangan yang lebih konsisten. Pemain seperti Benjamin Sesko dan Marcus Rashford harus lebih tajam dalam penyelesaian akhir, sementara Fernandes perlu didukung oleh rekan setim untuk menciptakan peluang. Keempat, Amorim harus menyesuaikan taktiknya agar lebih fleksibel, terutama saat menghadapi tim dengan pressing tinggi seperti City. Terakhir, membangun mentalitas juara adalah kunci. United perlu menanamkan kepercayaan diri dan semangat pantang menyerah, terutama di laga-laga besar, untuk menghindari krisis kepercayaan seperti yang terlihat di Etihad.
Kesimpulan: Alasan Utama Penyebab Kekalahan MU dari Man City
Kekalahan telak 0-3 Manchester United dari Manchester City pada 14 September 2025 di Etihad Stadium menyoroti kelemahan tim dalam hal taktik, koordinasi, dan mentalitas. Dominasi City melalui penguasaan bola, ketajaman serangan, dan pressing ketat memperlihatkan jarak kualitas antara kedua tim. Bagi United, kekalahan ini adalah panggilan untuk introspeksi. Dengan memperbaiki organisasi lini tengah, memperkuat pertahanan, meningkatkan efektivitas serangan, dan membangun mentalitas juara, United memiliki peluang untuk bangkit di bawah arahan Ruben Amorim. Namun, waktu akan menjadi penentu apakah Setan Merah bisa kembali bersaing di papan atas atau terus tertinggal dari rival seperti City.